Institut KH. Ahmad Sanusi (INKHAS) Sukabumi menyelenggarakan International Conference of Social and Islamic Studies (ICONSIST) 2024 pada 8 Desember 2024 di Kampus Universiti Teknologi Malaysia (UTM), Johor Bahru, Malaysia. Acara ini menjadi ajang penting untuk memperkuat jejaring dan kolaborasi global di bidang sosial, pendidikan, dan kajian keislaman.
Salah satu agenda utama dalam konferensi ini adalah penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara INKHAS dan Fakulti Sosial Sains dan Humaniora, UTM. Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Rektor INKHAS, Dr. H. A. Suganda, M.Ag, dan Dekan Fakulti Sosial Sains dan Humaniora UTM, Prof. Madya Dr. Mohd. Fauzi Abu Hussen.
Kerjasama ini bertujuan untuk:
- Memperkuat pendidikan Islam melalui penelitian bersama di bidang pendidikan Islam, hukum Islam, dan ekonomi syariah.
- Meningkatkan program pertukaran pelajar dan dosen antar kedua institusi.
- Mengembangkan kapasitas akademik melalui seminar, lokakarya, dan pelatihan internasional.
- Memperluas akses terhadap sumber daya pendidikan dan publikasi akademik.
Konferensi ini juga menghadirkan pembicara-pembicara terkemuka, di antaranya:
- Dr. H. A. Suganda, M.Ag (Rektor INKHAS, Indonesia)
- Prof. Madya Dr. Mohd. Fauzi Abu Hussen (Akademi Tamaddun Islam, Fakulti Sosial Sains dan Humaniora, UTM Malaysia)
- Prof. H. Moh. Najib, M.Ag (UIN Sunan Gunung Djati Bandung/INKHAS, Indonesia)
- Prof. Madya Dr. Harapandi, MA (Universiti Perguruan Ugama Brunei Darussalam, Brunei)
- Prof. Dr. H. Wawan Hernawan, M.Ag (UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia)
Kegiatan ini dihadiri oleh 100 peserta secara luring dan 250 peserta secara daring. Sebanyak 65 makalah dari tiga negara dan 10 perguruan tinggi menjadi bagian dari konferensi ini, yang mencerminkan cakupan internasional dan kontribusi akademik yang signifikan.
Kegiatan ini juga disaksikan oleh sejumlah pejabat dari kedua institusi, termasuk jajaran pimpinan UTM dan delegasi INKHAS. Sebagai langkah tindak lanjut, kedua belah pihak sepakat untuk membentuk tim kerja guna merancang program-program kolaborasi yang lebih terarah dan berkelanjutan.
Konferensi internasional ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi pengembangan pendidikan Islam yang inovatif, relevan, dan berdaya saing global.